Pasar Persaingan Sempurna
Disusun untuk
memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Ekonomi Mikro Islam
Dosen Pembina : Fauzan Ahmad, SP
Disusun:
Noorlianti
NIM.1202120168
Purnomo
NIM.1202120176
Sarianti
NIM.1202120172
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (A)
TAHUN
1434 H / 2013 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar terbentuk dari produsen-produsen kecil
dan konsumen-konsumen kecil dalam jumlah tidak tertentu. Kebebasan untuk
keluar-masuk (pasar), untuk memilih teknologi dan cara-cara produksi serta
kebebasan untuk mendapatkan informasi (pasar), semuanya dijamin oleh
pemerintah.[1]
Dari interaksi seluruh produsen dan seluruh
konsumen di pasarlah yang akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen
hanya “menerima” saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti berapa
banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia tidak akan
dapat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karena jumlah yang diproduksikan
itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan di pasar.[2]
Di dalam suatu pasar, apabila terdapat
produk-produk sejenis yang berbeda tipe dan semuanya sama-sama mendapatkan
permintaan pasokan yang tinggi dari setiap konsumennya, dan produsen pun
berusaha memenuhi setiap permintaan dari konsumennya. Artinya tidak ada yang menjadi pangsa pasar
di pasar tersebut. Hal inilah yang disebut dengan pasar bersaing sempurna,
karena setiap produsen sama-sama mendapatkan permintaan yang tinggi atas
produknya masing-masing.
Untuk lebih jelasnya bagaimana pasar
persaingan sempurna tersebut, penulis telah memaparkannya dalam makalah ini
yang meliputi pengertian pasar persaingan sempurna, ciri-ciri dari pasar
persaingan sempurna, pengertian permintaan dan hasil jualan, serta kebaikan dan
keburukan dari pasar persaingan sempurna.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasar dan model persaingan sempurna?
2. Apa saja ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna?
3. Apa yang dimaksud dengan permintaan dan hasil jualan?
4. Apa saja kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar dan model persaingan
sempurna.
2. Agar mengetahui apa saja yang menunjukkan bahwa pasar tersebut adalah pasar
persaingan sempurna.
3. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan permintaan dan hasil jualan.
4. Agar mengetahui apa saja kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan
sempurna.
D. Batasan Masalah
Mengingat begitu banyaknya pembahasan masalah mengenai
uraian masalah di atas, maka penulis membatasi pembahasan tentang makalah ini
sesuai dengan yang terdapat dalam rumusan masalah di atas. Adapun hal-hal yang
tidak termasuk dalam pembahasan di atas, penulis tidak menguraikannya secara
detail.
E. Metode Penulisan
Adapun dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan
metode telaah kepustakaan dan internet research, yang mana dalam
penulisan makalah ini penulis menggunakan referensi yang di peroleh dari
buku-buku yang tersedia di perpustakaan STAIN Palangka Raya dan hasil pencarian
materi ilmiah di internet yang sesuai dengan pembahasan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan model Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling
ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)
efisiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian
merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah
mudah untuk menentukan jenis industri
yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang
murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang
ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai
kegiatan di sektor pertanian.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang
murni tidak wujud didalam praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari
tentang corak kegiatan perusahaan dalam
persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat
dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur
pasar lainnya. Di samping itu analisis ke atas pasar persaingan sempurna adalah
suatu permulaan yang baik dalam mempelajari cara-cara perusahaan menentukan
harga dan produksi di dalam usaha mereka
untuk mencari keuntungan yang maksimum.[3]
Dalam pasar bersaing sempurna, secara teoritis penjual
tidak dapat menentukan harga atau disebut price taker, dimna penujal
akan menjual barangnya sesuai harga yang berlaku di pasar. Dalam kenyataannya,
pasar bersaing sempurna juga memiliki derajat yang berbeda-beda. Derajat yang
paling ekstrem memang penjual tidak dapat menentukan harga sama sekali. Derajat
akan semakin mendekati keekstreman bila hal-hal ini terpenuhi:
1. Ada banyak penjual
2. Pembeli memandang barang sama saja (homogen, tidak terdiferensiasi)
3. Ada kelebihan kapasitas produksi.
Semakin banyak penjual berarti semakin banyak pilihan
pembeli. Penjual yang harganya lebih tinggi tentu akan ditinggalkan pembeli.
Hal inilah yang mendorong penjual untuk mengikuti saja harga yang berlaku di
pasar (price taker).
Semakin homogeny barang yang dijual berarti pembeli
semakin tidak memiliki insentif mencari barang dipenjual lain. Hal inilah yang
mendorong penjual untuk menjual barangnya sama dengan harga yang berlaku di
pasar. Tidak ada alasan bagi pembeli untuk membayar lebih untuk barang yang
sama.
Semakin banyak kelebihan kapasitas produksi berarti
setiap kenaikan permintaan dapat dipenuhi tanpa membuat harga-harga naik. Hal
inilah yang menahan penjual untuk tidak menaikkan harganya meskipun ada
kenaikkan pemintaan. Bila ia menaikkn harganya, pembeli akan membelinya dari
penjual lain yang juga memiliki kelebihan kapasitas.[4]
Model pasar persaingan sempurna didasarkan pada asumsi
atau prakondisi berikut: [5]
1. Semua pengusaha adalah pengusaha lemah, yang sama kuatnya dengan pengusaha
yang lain. Dengan demikian tidak ada yang menguasai modal, yang menguasai
pasar, karena semuanya sama.
2. Para pengusaha bersaing hanya dengan kelihaian berusaha dan berprestasi
lebih baik dari orang lain. Demikianlah mereka berlomba menarik konsumen,
konsumen sebagai raja, dengan jalan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.
3. Tidak ada yang menghalangi persaingan. Perusahaan lemah dibiarkan bangkrut,
karena itu merupakan bukti ketidakbisaannya, sehingga tidak perlu dibantu.
4. Karena pengusaha yang tidak efesien akan mati dengan sendirinya, maka hanya
pengusaha yang kreatif, yang efesien itulah yang terus hidup, sehingga
kehidupan seluruh masyarakat menjadi efesien dan memiliki maslahat bagi
semuanya.
5. Orang yang terselisih pada waktunya akan bangkit kembali, belajar dari
kesalahan mereka dan belajar dari keberhasilan orang lain. Atau mencoba mencari
kegiatan yang lebih sesuai dengan kemampuan dirinya. Dengan demikian
orang-orang yang bangkrut cenderung sembuh kembali menjadi orang-orang yang
kreatif, mungkin dibidang yang baru.
B. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai
struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan
setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti dibawah
ini.[6]
1. Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti
suatu perusahaan yang ada didalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah
harga pasar. Apapun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan
perubahan keatas harga pasar yang berlaku. Harga barang dipasar ditentukan oleh
interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang
produsen adalah terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat
mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di pasar. Peranannya yang
sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan seorang
produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang
dihasilkan dan diperjualbelikan.
2. Setiap perusahaan mudah ke luar atau masuk
Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin
melakukan kegiatan diindustri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah
melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak ada
hambatan-hambatan, baik secara legal atau dalam bentuk lain secara keuangan
atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk
memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
3. Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasikan berbagai perusahaan
tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau
serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan
suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu
dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena
barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan
yang mana yang dihasilkan oleh produsen A atau B atau produsen lainnya. Barang
yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepada barang
yang dihasilkan produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari sifat ini, tidak
ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang
berbentuk persaingan bukkan harga atau nonprice competition yaitu persaingan
dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak
efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang
yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya
sama sekali.
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak
mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini mempunyai dua aspek, yaitu
jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif
kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan didalam pasar.
Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau
dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini
menyebabkan apapun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikan atau menurunkan harga dan menaikkan atau
menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam
pasar/industri tersebut.
5. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga
dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan
pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna
mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku
dan perubahan-perubahan keatas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak
dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku
dipasar.
C. Pengertian Permintaan dan Hasil Jualan
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan
untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal harus diperhatikan yaitu:
1.
Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
2.
Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan
perusahaan itu.
Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh
perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan.
Dengan perkataan lain, apakah sesuatu perusahaan itu berada dalam pasar persaingan
sempurna, atau monopoli, atau oligopoli, atau persaingan monopolistis,
ciri-ciri fungsi produksi dan biaya produksinya. Akan tetapi sifat hasil
penjualan adalah berbeda diantara pasar persaingan sempurna dengan struktur
pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau dari sudut seorang
produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen dipasar
persaingan sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen
dipasar lainnya. Kemudian untuk
permintaan pasar dan perusahaan itu sendiri, ciri pertama dari pasar
persaingan sempurna yang diterangkan pada bagian sebelum ini? Sifat tersebut
adalah setiap perusaan adalah pengambil harga, yaitu sesuatu perusaan tidak
mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan
seluruh pembeli dipasar yang akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen
hanya “menerima” saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti berapa
banyak pun barang yang diproduksikan
yang dijual oleh produsen, ia tidak akan dapat mengubah harga yang ditentukan
dipasar, karena jumlah di produksikan itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah
yang diperjualbelikan dipasar.
D. Kebaikan dan Keburukan Persaingan Sempurna
Keadaan pasar yang bersifat persaingan
sempurna banyak digunakan sebagai pemisalan didalam analisis ekonomi.
Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa persaingan sempurna adalah
struktur pasar yang lebih ideal dari jenis-jenis pasar lainnya. Ini disebabkan
oleh beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga
mempunyai beberapa keburukan.[7]
Pasar persaingan sempurna
memiliki beberapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain:[8]
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari
sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a.
Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama,
untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling
minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan
faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah
gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi
pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan
harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada
waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri
mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat
efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
b.
Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah
efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber
daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum
atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila
dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk
memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi
harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal.
Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan
memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi di dalam persaingan sempurna, kedua jenis
efisiensi yang dijelaskan di atas akan selalu wujud. Telah
dijelaskan bahwa di dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna
akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya
produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti
efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi
produktif selalu dicapai oleh perusahaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna
harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan
syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian
didalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal =
biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga
mencapai efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi
alokatif dicapai di dalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan
kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu
akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih
pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang
dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu
pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam
masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor yang menentukan pengalokasinya. Tidak
seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya.
Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang
maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap
barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan
masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan
dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga
memiliki keburukan-keburukan antara lain :[9]
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh
keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang
baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah
berupa keuntungan normal, karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat
menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam
waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari
mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong
untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga
berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna
karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat
penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan
seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh
perusahaan yang kecil ukurannya.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan
perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari
sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama,
konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah
paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi
tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam
bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat
menikmati skala ekonomi, perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola
permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan
bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan
menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien.
Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya
(yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk
kepentingan golongan kaya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah pemakalah uraiankan
di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1.
Pasar
persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli
tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
2.
Ciri-ciri dari
pasar persaingan sempurna adalah
a.
Perusahaan
adalah pengambil harga
b.
Setiap
perusahaan mudah keluar atau masuk
c.
Menghasilkan
barang yang serupa
d.
Terdapat banyak
perusahaan di pasar
e.
Pembeli
mempunyai pengetahuan yang sempurna
3.
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan
untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal harus diperhatikan yaitu:
a. Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
b. Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
4.
Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan
sempurna
a.
Kebaikannya :
1.)
Persaingan
sempurna memaksimumkan efisiensi
2.)
Kebebasan
bertindak dan memilih
b.
Keburukannya :
1.)
Persaingan
sempurna tidak mendorong inovasi
2.)
Persaingan
sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3.)
Membatasi
pilihan konsumen
4.)
Biaya produksi
dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5.)
Distribusi
pendapatn tidak selalu merata.
B. Kritik & Saran
Sebagai manusia
yang menjadi tempat salah dan khilaf, penulis sangat menyadari bahwa tanpa
disadari tentu saja banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja dan
menyadari pula bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini serta makalah yang akan datang.
DAFTAR
PUSTAKA
A. Telaah Kepustakaan
A. Karim, Adiwarman, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta:
PT RajaGrafindo, 2007.
Aziz, Abdul, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2008.
Kahf, Monzer, Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap
Fungsi Sistem Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar, Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
B. Telusur Internet
Http%3a//emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/,
diakses pada tanggal 16 April 2013.
[1]Monzer Kahf, Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi
Islam, cet. I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995, h. 49.
[2] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar, Ed. III, Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, h. 233.
[5] Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, Cet. I,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, h. 133-134.
[8] Ibid.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar