Minggu, 02 Juni 2013

Pasar Persaingan Sempurna


Pasar Persaingan Sempurna
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Ekonomi Mikro Islam
Dosen Pembina : Fauzan Ahmad, SP









Disusun:
Noorlianti
NIM.1202120168

Purnomo
NIM.1202120176

Sarianti
NIM.1202120172





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (A)
TAHUN 1434 H / 2013 M

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Pasar terbentuk dari produsen-produsen kecil dan konsumen-konsumen kecil dalam jumlah tidak tertentu. Kebebasan untuk keluar-masuk (pasar), untuk memilih teknologi dan cara-cara produksi serta kebebasan untuk mendapatkan informasi (pasar), semuanya dijamin oleh pemerintah.[1]
Dari interaksi seluruh produsen dan seluruh konsumen di pasarlah yang akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen hanya “menerima” saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti berapa banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia tidak akan dapat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karena jumlah yang diproduksikan itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan di pasar.[2]
Di dalam suatu pasar, apabila terdapat produk-produk sejenis yang berbeda tipe dan semuanya sama-sama mendapatkan permintaan pasokan yang tinggi dari setiap konsumennya, dan produsen pun berusaha memenuhi setiap permintaan dari konsumennya.  Artinya tidak ada yang menjadi pangsa pasar di pasar tersebut. Hal inilah yang disebut dengan pasar bersaing sempurna, karena setiap produsen sama-sama mendapatkan permintaan yang tinggi atas produknya masing-masing.
Untuk lebih jelasnya bagaimana pasar persaingan sempurna tersebut, penulis telah memaparkannya dalam makalah ini yang meliputi pengertian pasar persaingan sempurna, ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna, pengertian permintaan dan hasil jualan, serta kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan pasar dan model persaingan sempurna?
2.    Apa saja ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna?
3.    Apa yang dimaksud dengan permintaan dan hasil jualan?
4.    Apa saja kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna?
C.  Tujuan Penulisan
1.    Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar dan model persaingan sempurna.
2.    Agar mengetahui apa saja yang menunjukkan bahwa pasar tersebut adalah pasar persaingan sempurna.
3.    Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan permintaan dan hasil jualan.
4.    Agar mengetahui apa saja kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna.
D.  Batasan Masalah
Mengingat begitu banyaknya pembahasan masalah mengenai uraian masalah di atas, maka penulis membatasi pembahasan tentang makalah ini sesuai dengan yang terdapat dalam rumusan masalah di atas. Adapun hal-hal yang tidak termasuk dalam pembahasan di atas, penulis tidak menguraikannya secara detail.
E.  Metode Penulisan
Adapun dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode telaah kepustakaan dan internet research, yang mana dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan referensi yang di peroleh dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan STAIN Palangka Raya dan hasil pencarian materi ilmiah di internet yang sesuai dengan pembahasan makalah ini.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan model Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri  yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan di sektor pertanian.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud didalam praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan  dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Di samping itu analisis ke atas pasar persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik dalam mempelajari cara-cara perusahaan menentukan harga dan produksi  di dalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang maksimum.[3]
Dalam pasar bersaing sempurna, secara teoritis penjual tidak dapat menentukan harga atau disebut price taker, dimna penujal akan menjual barangnya sesuai harga yang berlaku di pasar. Dalam kenyataannya, pasar bersaing sempurna juga memiliki derajat yang berbeda-beda. Derajat yang paling ekstrem memang penjual tidak dapat menentukan harga sama sekali. Derajat akan semakin mendekati keekstreman bila hal-hal ini terpenuhi:
1.    Ada banyak penjual
2.    Pembeli memandang barang sama saja (homogen, tidak terdiferensiasi)
3.    Ada kelebihan kapasitas produksi.
Semakin banyak penjual berarti semakin banyak pilihan pembeli. Penjual yang harganya lebih tinggi tentu akan ditinggalkan pembeli. Hal inilah yang mendorong penjual untuk mengikuti saja harga yang berlaku di pasar (price taker).
Semakin homogeny barang yang dijual berarti pembeli semakin tidak memiliki insentif mencari barang dipenjual lain. Hal inilah yang mendorong penjual untuk menjual barangnya sama dengan harga yang berlaku di pasar. Tidak ada alasan bagi pembeli untuk membayar lebih untuk barang yang sama.
Semakin banyak kelebihan kapasitas produksi berarti setiap kenaikan permintaan dapat dipenuhi tanpa membuat harga-harga naik. Hal inilah yang menahan penjual untuk tidak menaikkan harganya meskipun ada kenaikkan pemintaan. Bila ia menaikkn harganya, pembeli akan membelinya dari penjual lain yang juga memiliki kelebihan kapasitas.[4]
Model pasar persaingan sempurna didasarkan pada asumsi atau prakondisi berikut: [5]
1.    Semua pengusaha adalah pengusaha lemah, yang sama kuatnya dengan pengusaha yang lain. Dengan demikian tidak ada yang menguasai modal, yang menguasai pasar, karena semuanya sama.
2.    Para pengusaha bersaing hanya dengan kelihaian berusaha dan berprestasi lebih baik dari orang lain. Demikianlah mereka berlomba menarik konsumen, konsumen sebagai raja, dengan jalan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.
3.    Tidak ada yang menghalangi persaingan. Perusahaan lemah dibiarkan bangkrut, karena itu merupakan bukti ketidakbisaannya, sehingga tidak perlu dibantu.
4.    Karena pengusaha yang tidak efesien akan mati dengan sendirinya, maka hanya pengusaha yang kreatif, yang efesien itulah yang terus hidup, sehingga kehidupan seluruh masyarakat menjadi efesien dan memiliki maslahat bagi semuanya.
5.    Orang yang terselisih pada waktunya akan bangkit kembali, belajar dari kesalahan mereka dan belajar dari keberhasilan orang lain. Atau mencoba mencari kegiatan yang lebih sesuai dengan kemampuan dirinya. Dengan demikian orang-orang yang bangkrut cenderung sembuh kembali menjadi orang-orang yang kreatif, mungkin dibidang yang baru.
B.  Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti dibawah ini.[6]
1.    Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada didalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apapun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan keatas harga pasar yang berlaku. Harga barang dipasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan.
2.    Setiap perusahaan mudah ke luar atau masuk
Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan diindustri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak ada hambatan-hambatan, baik secara legal atau dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
3.    Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasikan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana yang dihasilkan oleh produsen A atau B atau produsen lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepada barang yang dihasilkan produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari sifat ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukkan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
4.    Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini mempunyai dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan didalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan apapun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikan  atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.

5.    Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan keatas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku dipasar.
C.  Pengertian Permintaan dan Hasil Jualan
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal harus diperhatikan yaitu:
1.    Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
2.    Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan. Dengan perkataan lain, apakah sesuatu perusahaan itu berada dalam pasar persaingan sempurna, atau monopoli, atau oligopoli, atau persaingan monopolistis, ciri-ciri fungsi produksi dan biaya produksinya. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda diantara pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau dari sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen dipasar persaingan sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen dipasar lainnya. Kemudian untuk  permintaan pasar dan perusahaan itu sendiri, ciri pertama dari pasar persaingan sempurna yang diterangkan pada bagian sebelum ini? Sifat tersebut adalah setiap perusaan adalah pengambil harga, yaitu sesuatu perusaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli dipasar yang akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen hanya “menerima” saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti berapa banyak pun barang  yang diproduksikan yang dijual oleh produsen, ia tidak akan dapat mengubah harga yang ditentukan dipasar, karena jumlah di produksikan itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan dipasar.
D.  Kebaikan dan Keburukan Persaingan Sempurna
Keadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna banyak digunakan sebagai pemisalan didalam analisis ekonomi. Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih ideal dari jenis-jenis pasar lainnya. Ini disebabkan oleh beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga mempunyai beberapa keburukan.[7]
Pasar persaingan sempurna memiliki beberapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain:[8]
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a.       Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
b.      Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Efisiensi di dalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang dijelaskan di atas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa di dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perusahaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai di dalam pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain :[9]
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya.
2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan.
3. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkembangan teknologi dan inovasi.
5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.



BAB III
PENUTUP
                                                                                                        
A.  Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah pemakalah uraiankan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1.    Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
2.    Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a.    Perusahaan adalah pengambil harga
b.    Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c.    Menghasilkan barang yang serupa
d.   Terdapat banyak perusahaan di pasar
e.    Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
3.    Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal harus diperhatikan yaitu:
a.    Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
b.    Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
4.    Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna
a.    Kebaikannya :
1.)      Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
2.)      Kebebasan bertindak dan memilih
b.    Keburukannya :
1.)      Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
2.)      Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3.)      Membatasi pilihan konsumen
4.)      Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5.)      Distribusi pendapatn tidak selalu merata.

B.  Kritik & Saran
Sebagai manusia yang menjadi tempat salah dan khilaf, penulis sangat menyadari bahwa tanpa disadari tentu saja banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja dan menyadari pula bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini serta makalah yang akan datang.






















                                                  DAFTAR PUSTAKA                                                 
A.  Telaah Kepustakaan
A. Karim, Adiwarman, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007.
Aziz, Abdul, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Kahf, Monzer, Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
B.  Telusur Internet
Http%3a//emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/, diakses pada tanggal 16 April 2013.





[1]Monzer Kahf, Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam, cet. I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995, h. 49.
[2] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar, Ed. III, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, h. 233.
[3] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar..., h. 231.
            [4] Adiwarman A. karim, Ekonomi Mikro Islami, Cet. III, Jakarta: PT RajaGrafindo, 2007, h. 169.
[5] Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, Cet. I, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, h. 133-134.
[6] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar . . ., h. 231-233.
[7] Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. . .,  h. 257-261.
[8] Ibid.,  
        [9]http%3a//emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/, diakses pada tanggal 16 April 2013.